Semudah itu kau ucapkan kata maaf kekasihku
Setelah kau lakukan lagi kesalahan yg sama
***
Lagi dan lagi ify kecewa karena rio,
berbagai alasan selalu rio lontarkan ketika ify mengajaknya jalan . tak pernah
ada waktu sedetikpun untuk ify, ify merasa rio berubah . sejak kejadian
dilapangan basket itu rio semakin dekat dengan shilla dan alvin mengatakan
shilla adalah mantan kekasih rio, apa mungkin cinta lama bersemi kembali dihati
mereka? Entahlah! Ify sedang duduk disudut kantin, mie ayam yang ada didepannya
menjadi objek mainannya ia hanya mengaduk-aduk mie ayam itu tanpa memakannya,
sivia yang bingung dengan sikap sahabatnya itu langsung menegur ify
“Woy behel, kenapa lo? tu mie ayam dari
tadi diaduk-aduk aja”ucap sivia heran
“....”
“Fy, lo kenapa sih? pasti gara-gara rio
ya? Kenapa lagi sih dia”tanya sivia kali ini pertanyaannya berhasil membuat ify
melirik kearahnya, sebuah senyum sendu tergaris disudut bibir ify
“Gue nggak apa-apa kok vi”ucap ify
berbohong lalu melanjutkan lagi aktifitasnya, sivia akhirnya mengalah ia
memilih diam dan melanjutkan melahap baksonya
Alvin
yang tiba-tiba datang langsung menyeruput jus orange milik sivia, nafasnya
terengah keringatnya mengalir dari pelipis matanya
“Lo kenapa vin?”tanya sivia, alvin
terdiam ia berpikir sejenak apa harus ia katakan pada ify apa yang ia lihat?
tapi itu akan menyakiti hati ify tapi kalau tidak ia katakan sama saja ia
menutupi kesalahan rio dan rio akan terus menerus melakukannya, arggh! Alvin
mengacak rambutnya asal, sivia semakin bingung dengan tingkah laku alvin
“Alvin”teriak sivia ditelinga alvin
“Apaan sih vi, nggak usah teriak-teriak
juga kali” kaget alvin dan langsung mengusap-usap telinganya, alvin kesal
dengan ulah sivia, sivia hanya terkekeh ringan . alvin mengalihkan pandangannya
kearah ify yang sejak tadi tidak perduli dengan keadaan sekitanya
“Kasian ify, apa gue harus cerita yang
sebenarnya ke ify? tapi”batin alvin
“Fy, kok sendiri? Rio mana?”tanya alvin
yang langsung mendapat tatapan sinis dari sivia
“Ada gue kali, ify nggak sendiri”protes
sivia
“Iya, maksud gue kok tumben nggak sama
rio?”
“Rio lagi rapat osis katanya”ucap ify
tanpa menoleh kearah alvin, alvin dapat melihat semburat kecewa diwajah ify
“Gue duluan ya”ucap ify lalu pergi
meninggalkan sivia dan alvin dikantin, sivia berniat mengejar ify tapi
tangannya diraih oleh alvin
“Gue mau cerita sama lo vi”ucap alvin,
sivia kembali duduk ia mendengarkan cerita alvin dengan serius
“Apaa?”kaget sivia ketika alvin selesai
menceritakan semuanya
“Kenapa lo nggak ceritain hal ini ke ify
vin”
“gue mau cerita tapi gue takut ify sakit
hati kalo tau semua ini”
“apa harus gue yang bilang? Gue nggak
rela vin sahabat gue disakitin sama cowok tengil itu”ucap via emosi, ia telah
mengepal kedua tangannya
“Jangan vi, gue mohon jangan bilang
apa-apa sama ify”ucap alvin meraih kedua tangan sivia lalu ia genggam erat
sivia melepaskan genggaman alvin
“Kenapa? jangan-jangan lo kerjasama ya
sama rio”ucap sivia
“Bukan gitu vi, tapi kasian ify nya”
“Lo bukan kasian sama ify tapi lo kasian
sama rio vin, gue nggak terima sahabat gue diginiin! Gue bakal ceritaiin
semuanya sama ify”ucap sivia lalu meninggalkan alvin, alvin berusaha meraih
pergelangan tangan sivia tapi tidak dapat karena sivia mempercepat langkahnya
“Sivia”teriak alvin tapi tak dihiraukan
oleh sivia
***
Dimana perasaanmu saat kau melakukan salah yang sama
Inikah cara dirimu membalas tulus cinta yang tlah
kuberi
Ohh....
***
Ify sedang sibuk dengan buku novelnya
dengan ditemani sivia yang duduk didepannya sivia berceloteh panjang lebar
tentang alvin tetapi ify tidak menghiraukan celotehan sivia, ia begitu serius
dengan novelnya
“Ifyyyy”teriak sivia kesal, ia
menurunkan sedikit novelnya agar bisa melihat wajah sivia yang sudah kesal
“apaan?”ucap ify dengan tampang polosnya
“dari tadi lo nggak dengerin gue ya?”ify
hanya menggeleng
“ih nggak asik lo!”ucap sivia lalu pergi
dari kantin meninggalkan ify, sementara ify mengangkat kedua bahunya tidak
mengerti lalu melanjutkan membaca novelnya
“Fy”panggil rio yang tiba-tiba sudah
duduk disebelah ify, ify menghentikan aktifitas membacanya ia menoleh sejenak
lalu melanjutkan kembali membaca novelnya ketika mengetahui siapa yang tengah
duduk disampingnya
“Fy, kamu marah ya sama aku?”tanya rio
lirih, ify hanya menggeleng
“Maaf kemaren aku nggak bisa anter kamu
karna bunda nyuruh aku untuk jemput kak angel”ucap rio meenjelaskan, ify
menarik nafas panjang ia meletakkan novelnya lalu menatap rio dengan tatapan
kecewa, lagi, lagi dan lagi rio berbohong kepada ify
“Ya aku ngerti, terus kemaren kemana
sama kak shilla?”ucap ify lalu menyeruput jus mangga nya, ia mengaduk-aduk jus
mangga itu dengan sedotan sambil menunggu kebohongan apa lagi yang akan rio
katakan pada ify
“Ma..maksud kamu?”tanya rio gugup
“Kemaren aku liat kamu sama kak shilla
diparkiran dan kak shilla masuk ke mobil kamu yo”rio menggaruk-garuk tengkuknya
yg tidak gatal
“Oh itu..kamu jangan salah paham dulu ya
sayang . itu kemaren shilla maksa aku untuk anterin dia pulang fy, aku udah
nolak tapi dia tetep aja maksa jadi mau gak mau aku anterin dia pulang”ify
mengalihkan pandangannya, ada sesuatu yang memaksa ingin keluar dari sudut
matanya
“Fy, kamu marah ya? Aku minta maaf”ucap
rio sambil meraih tangan ify, ify menoleh kembali menatap rio ia merasa rio
berubah-, berubah sejak kejadian di lapangan basket itu, ify merasa rio menjauh
darinya selalu saja ada alasan setiap kali ify meminta nya melakukan sesuatu.
tanpa sadar sesuatu yang dari tadi ia tahan agar tidak menetes kini sudah
membasahi pipinya, rio heran yang melihat ify menagis ia langsung menarik
lembut tubuh ify kedalam pelukannya, ify menangis dalam pelukan rio
“sayang kamu jangan nangis dong, aku
minta maaf”ucap rio sambil mengusap punggung ify, ify melepaskan pelukan rio
sebuah senyuman sendu tergaris disudut bibir ify rio membalas senyuman itu lalu
mengusap air mata ify . rio mendekatkan wajahnya kewajah tirus ify berniat
untuk mencium bibir mungil ify, dengan sigap ify mendorong pelan tubuh rio
sedangkan rio salah tingkah
“Maaf fy, aku nggak maksud gitu kok”menggaruk-garuk
kepalanya yg tidak gatal
“Fy”panggil rio pelan
“Hmm”
“kamu masih marah sama aku? Aku kan udah
jelasin semuanya”ucap rio sambil memandangi wajah tirus ify
“Gak kok”ify sedang dibuk dengan
ponselnya
“Fy?”panggil rio lagi, tapi ify tidak
menjawab ia masih sibuk dengan ponselnya
“Yo, aku kekelas duluan ya”ucap ify
sambil menyeruput sisa jusnya dan meraih novel yang ada dimeja lalu pergi meninggalkan
rio .
***
Menyakitkan bila cintaku dibalas dengan dusta
Namun mencintamu takkan kusesali karna aku yang
memilihmu
***
Hujan
turun begitu deras, membuat ify berlari mencari tempat berteduh. Matanya
tertuju ke arah halte didekt gerbang sekolahnya ify segera berlari ke halte
tersebut, ia mengambil jaket dari ranselnya lalu ia pakai . ify mngusap-usap
lembut lengannya sesekali ia gesekkan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya
berusah memperoleh kehangatan . ify mengambil ponsel yang berada disaku seragam
sekolahnya, ia mengetik pesan untuk rio
“yo,
kamu bisa jemput aku gak? Aku dihalte sekolah yo”
1 menit kemudian, ada satu pesan masuk
diponsel ify ia segera membuka isi pesan itu
“Maaf fy, aku nggak bisa jemput kamu . aku harus
anter bunda belanja”ify memasukkan ponselnya kembali kesaku seragamnya,
terpaksa ia harus menunggu hujannya reda tiba-tiba ada yang menarik
perhatiannya ify mengamati dengan jelas apa yang ia lihat
“Nih shill pake aja jaket aku, biar kamu
nggak kedinginan”ucap seorang cowok sambil melepaskan jaketnya
“Nggak usah yo, nanti malah kamu yang
kedinginan”tolak gadis itu dengan lembut
“Gak apa-apa, asal kamu nggak kedinginan
shill”ucap seorang cowok ya ternyata rio kekasih ify sambil memakaikan jaketnya
ketubuh shilla lalu rio mengelus-ngelus puncak kepala shilla dengan lembut .
ify tertegun melihat pemandangan yang ada didepan matanya, matanya memanas,
bibirnya terasa kaku hanya untuk sekedar tersenyum tanpa sadar butiran bening
itu mentes dari sudut mata ify
“Hujannya udah reda, ayok pulang
shill”ajak rio sambil menarik lembut tangan shilla sementara ify menatap
kepergian rio dengan lirih butiran bening itu semakin deras mentes, ify menatap
punggung rio sampai pemuda itu benar-benar hilang dari pandangannya lalu ia
memutuskan untuk pulang sebelum hujan kembali turun dengan deras, ia
menghentikan taxi
“Pak, jalan mawar ya”ucap ify pada supir
taxi itu
“Baik neng”
Didalam
taxi ify mengingat kejadian yang baru saja ia lihat dhalte, hatinya terasa
sakit lagi-lagi rio berbohong ify menatap keluar, air mata itu mentes lagi dan
hujanpun kembali turun seolah ikut merasakan kesedihan ify
***
Ify membalut
kepalanya dengan handuk, ia merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya kepalanya
terasa sangat berat . ify menatap langit-langit kamarnya ia teringat kembali
akan kejadian dihalte tadi siang, ia meraih ponselnya lalu mengetik sebuah
pesan untuk rio
“Jangan
lupa sholat isya ya yo”
3 detik
“Jangan
telat makan juga sayang”
7 detik
“Yo,
lagi sibuk ya”
10 detik
“Maaf
ya kalo aku ganggu”
1 menit
3 menit
5 menit
Tak
ada satupun balasan pesan dari rio, jam telah menujukkan pukul 21.00 mata ify
sudah mulai merasa ngantuk ia memtuskan untuk tidur saja tapi sebelum tidur ia
kembali mengirim pesan untuk rio, pesan kelima yang ia tahu tidak akan dibalas
dengan rio
“Good
nite yo, sweet dream ya”ify meletakkan ponselnya disamping kepalanya lalu
ia menarik selimut dan memejamkan matanya!
***
Ify
menuruni anak tangga dengan langkah gontai, wajahnya pucat tak biasanya ify
selemas ini ia terus saja memegangi kepalanya yang dari semalam terasa sangat
berat tiba-tiba pandangan ify gelap dan seorang cowok dengan sigap menangkap
tubuh ify. ify tersadar pandangannya masih berkunang-kunang
“Kak iel”ucap ify yang masih berusah
berdiri, ia kembali memegangi kepalanya
“Lo nggak apa-apa kan fy?”tanya seorang
cowok yang ternyata bernama iel ketua osis SMA IDOLA, ify tersenyum sambil
menggeleng
“Arrgghh”ify meremas rambutnya cukup
kuat, kepalanya semakin sakit iel merasa khawatir dengan keadaan ify
“Fy, serius lo nggak apa-apa?”tanya iel
sekali lagi
“Aku nggak apa-apa kak, makasih ya kak
udah nolongin aku . aku kekelas dulu”iel hanya tersenyum, pandangan ify kembali
gelap tak bisa dihindari ify pingsan! Iel berlari kearah ify lalu membawanya ke
ruang kesehatan sekolah .
***
Rio
berlari kearah ify, ia duduk disebelah ify yang sedang sibuk melahap bakso
dengan masih mengatur nafasnya rio memegang kedua pipi ify meyakinkan bahwa
gadisnya itu baik-baik saja, ify mengerutkan keningnya merasa heran dengan
sikap rio
“Kamu nggak apa-apa kan fy? kamu
baik-baik aja kan?”tanya rio khawatir, ify menepis tangan rio dari kedua
pipinya
“nggak yo, aku nggak apa-apa kok”
“Beneran? Kalo kamu sakit kamu pulang
aja! Ayo aku anter pulang”ucap rio sambil menarik pelan tangan ify, ify
melepaskan tangan nya dari genggaman tangan rio
“apaan sih yo, aku nggak apa-apa juga .
liat nih aku baik-baik aja, tadi cuma pusing sedikit aja kok lagian aku udah
minum obat kamu jangan khawatir ya”
“Maaf fy aku posesif banget, aku cuma
khawatir aja takut kamu kenapa-napa”ucap rio, ify hanya tersenyum lalu
melanjutkan kegiatan nya lagi yang tertunda :D
“Fy, kamu yakin nggak apa-apa?”tanya rio
sekali lagi, ify hanya mengangguk disudut bibirnya ada sisa makanan, rio
tersenyum lalu mengambil tissue ia membersihkan sisa makanan itu disudut bibir
ify
“Kaya anak kecil deh makannya”ucap rio,
ify hanya nyengir menunjukkan deretan giginya yang putih . rio merogoh saku
celananya mendapati ponselnya bergetar
“Yo,
aku tunggu di perpustakaan! Miss you”rio memasukkan kembali ponselnya
“aku ke perpus dulu ya fy, nggak apa-apa
kan?”ucap rio aku menatap bingung kearah rio, seperti mengerti apa maksudku
“Iel sms katanya ada rapat osis
diperpus”
“Hmm gitu”aku mengangguk-angguk, aku
tidak yakin dengan ucapan rio apa jangan jangan ia berbohong lagi? Ahh..
positif thingking saja rio sudah berjalan keluar kantin, sesampainya
diperpustakaan rio mencari seseorang yang sudah menunggunya sejak tadi .
disudut lemari tumpukkan novel tengah berdiri gadis dengan rambut tergerai
panjang sepinggang dan mengenakan rok selututnya
“itu pasti shilla”rio langsung
melingkarkan tangannya ke pinggang gadis itu
“eh”kaget gadis itu
“Rio bikin kaget ah”ucap shilla manja
“Hehe maaf sayang”ucap rio, dagunya ia
tempelkan ditengkuk shilla tangannya membelai lembut rambut panjang shilla, ia
membalikkan tubuh shilla hingga kini menghadap ke rio wajah mereka sangat dekat
“Kamu cantik banget deh shill”ucap rio
sambil memegang dagu shilla, shilla tersenyum pipinya berubah menjadi merah
“Aku sayang kamu shill”ucap rio sambil
mendekatkan bibirnya ke pipi mulus shilla
“Rio”panggil seseorang, baik rio maupun
shilla terlonjak kaget shilla membuka matanya dan rio menoleh ke arah pintu
mata rio membulat sempurna didepan pintu perpustkaan ify mematung dengan air
mata yang mengalir dari sudut matanya ify berjalan mundur kemudian berlari
meninggalkan rio dan shilla
“Ify”teriak rio
Rio
meraih pergelangan tangan ify membuat langkah ify terhenti, if masih menangis
bahkan air matanya tak henti-hentinya mengalir
“Fy, maafin aku . aku salah, aku
khilaf”ucap rio
“...”ify tidak menjawab yang terdengar
hanya suara isak tangis ify
“Fy, aku nggak bermaksud nyakitin kamu .
aku minta maaf, aku khilaf fy”
“...”Ify masih mematung air matanya
terus saja mengalir, hatinya sangat perih
“Fy, aku mohon maafin aku”ucap rio
memohon, ify melepaskan genggaman tangan rio
“aku udah maafin kamu”ucap ify tanpa
menoleh kebelakang lalu pergi namun tangan rio kembali meraih pergelangan
tangan ify ia menarik tangan itu dengan lembut hingga kini ify berada dalam
pelukan rio
“Fy maafin aku”ia tidak membalas pelukan
rio tangannya terasa kaku, ify mendorong pelan tubuh rio
“Kasih aku kesempatan satu kali lagi fy,
aku mohon”ucap rio, ify tersenyum sinis
“aku udah maafin kamu yo, tapi maaf
hubungan kita cukup sampai disini aja!”ucap ify penuh penekanan
“nggak fy, aku mohon maafin aku”
“aku capek yo, kamu berkali-kali minta
maaf tapi berkali-kali juga kamu ngelakuin kesalahan yang sama”
“aku janji ini yg terakhir, aku nggak
akan bikin kamu kecewa lagi”
“Maaf yo, aku tetep nggak bisa! Aku udah
terlalu kecewa sama kamu”
“Lupain aja semuanya yo, maaf”ucap ify
lirih ia berlari meninggalkan rio yang sedang mematung dengan rasa bersalahnya
Ify berhenti didepan ruang musik,
ruangan dimana ify bisa mendapatkan ketenangan ia membuka pintu ruang musik itu
lalu mengamati satu persatu-satu alat musik yang berderet dengan rapih matanya
tertuju pada sebuah balok berwarna putih ia berjalan mendekati benda itu
menyentuhnya dengan lembut pelan-pelan ia letakkan jari-jarinya diatas balok
itu . ify mulai menekannya . membentuk lagu yang indah . ify menutup kedua
matanya menikmati permainan piano ini, semakin dalam ia menikmatinya semakin
membawanya dalam suasana yg damai, air matanya menetes bahkan lebih deras dari
sebelumnya .
***
Rio
terlihat gelisah sesekali ia melihat ke jam yang melingkar dipergelangan
tangannya lalu menoleh kearah bangku yang biasa diduduki ify . jam menunjukkan
pukul 07.05 tapi ify belum juga datang padahal 10 menit lagi bel akan berbunyi,
tak biasanya ify seperti ini
“Fy, kamu dimana? Kok belum dateng 10
menit lagi masuk, nanti kamu telat loh”rio menekan tombol send, tidak samapai
hitungan menit pesan yang rio kirim sudah masuk keponsel ify .
Ditempat
lain, diruangan bernuansa biru dengan dipenuhi koleksi boneka stitch ify sedang
bersiap-siap ia mengemasi pakaian nya . ify memutuskan pindah dari kota ini
bukan karena ia tidak betah tapi karena ia ingin menjauh dan melupakan
kenangannya bersama rio ,seorang cowok yang sangat ia sayangi tapi selalu
membuatnya kecewa ify tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan maka dari itu
ia memutuskan untuk pindah keluar negeri bersama ayah dan bundanya . ify meraih
ponselnya yang bergetar ada satu pesan masuk yang tertera dilayar ponsel ify,
ia tersenyum pahit ketika melihat siapa pengirim pesan itu ify tidak berniat
membalasnya ia meletakkan kembali ponselnya ke atas tempat tidurnya .
Rio merasa kesal dan khawatir karna
pesannya tidak dibalas oleh ify, dari kejauhan rio melihat sivia , rio langsung
berlari menghampiri sivia
“via, lo tau nggak ify kemana? Kok jam
segini dia belum dateng ya?”tanya rio tak sabar, sivia hanya mengangkat kedua
bahunya lalu melanjutkan langkahnya
“Masa lo nggak tau sih, lo kan
sahabatnya!”ucap rio kesal, sivia menoleh
“Lo juga nggak tau kan ify kemana, lo
kan pacarnya . makanya jangan selingkuh terus”ceplos via lalu meletakkan
ranselnya, ucapan via berhasil membuat rio tertegun . rio sadar bahwa selama
ini ia selalu menyakiti ify, ify yang selalu tulus menintainya . bel telah
berbunyi , murid-murid berhamburan menuju kelas masing-masing rio yang masih
terdiam didepan pintu kelas dikagetkan oleh suara khas alvin, sahabatnya
“woy”teriak alvin ditelinga rio, rio
tersentak kaget ia menoyor kepala alvin
“Gila lo, kalo gue jantungan gimana”omel
rio sedangkan alvin hanya terkekeh .
Buk
winda sudah datang dan pelajaranpun siap dimulai . rio tidak fokus ke materi
yang disampaikan oleh buk winda padahal sudah hampir 2 jam buk winda berceloteh
didepan kelas tapi tak ada satupun materi yang menempel diotak rio, pikiran nya
hanya tertuju pada satu nama “IFY” kemana gadisnya hari ini, tidak biasanya ify
bolos sekolah rio terus memandangi tempat duduk ify hingga tidak sadar
pelajaran buk winda sudah selesai . alvin yang merasa aneh dengan sikap rio
langsung menepuk pelan pundak rio
“Yo”panggil alvin pelan
“Lo kenapa sih? ada masalah? cerita sama
gue yo”ucap alvin, rio tidak menggubris pertanyaan alvin rio mengeluarkan
ponselnya dari saku celananya sebuah pesan nasuk dengan nama pengirim “IFY”
“makasih
yo untuk 1 tahun nya, meskipun 2 bulan terakhir ini kamu berubah dan menjauh
dari aku. Maaf untuk semua kesalahan aku
yo, aku pergi dan jangan cari aku . jaga diri kamu baik-baik dan semoga
longlast sama kak shilla. Bye!”rio memasukkan kembali ponselnya ke saku
celananya, ia meraih ranselnya dan segera berlari keluar kelas untuk menyusul
ify karena rio tahu kemana ify pergi alvin menggaruk-garuk kepalanya yang tidak
gatal ia semakin bingung dengan sikp rio .
***
Rio
sudah berada dibandara, ia melihat-lihat ke kanan-kirinya berharap menemukan
sosok ify disini . rio berlari ke ruang informasi untuk menanyakan jam berapa
pesawatnya akan take off . pegawai informasi itu mengatakan bahwa pesawat itu
sudah take off dari 1 jam yang lalu, rio melangkah keluar dari ruangan itu
dengan rasa menyesalnya . ia menyesal karna dengan begitu mudahnya melepaskan
ify, seorang gadis yang sangat tulus mencintainya seorang gadis yang selalu ada
disampingnya untuk memberikan semangat dan seorang gadis yang selalu sabar
menghadapi kesibukannya selama ini . kini rio sadar tak ada lagi sosok ify , entah
harus menunggu berapa tahun lagi untuk bertemu kembali dengan gadisnya itu .
***
Seseorang akan lebih terasa berharga jika ia sudah
pergi :-)
Jangan Lupa Follow yaaa.. :)
Twitter saya @DIWANS_
Yang ingin Cerpennya Di Post Mention aja ke Twitter saya :) Terimakasih...
ayam bangkok aduan Live terbesar di indonesia hanya di AGEN BOLAVITA
BalasHapusBonus Spesial Happy New Year 2019 Agen Bolavita Akan Memberikan Bonus Deposit IDR 1.000.000,- * Yuk Segera Daftar Di Agen Bolavita Agen Taruhan Online Aman Dan Terpercaya.
INFO Kontak Kami (24 jam Online):
BBM: B O L A V I T A
WA: +62 8 1 2-2 2 2 2-9 9 5
Line : cs_b o l a v i t a